KOMPAS.TV - Kenaikan kasus Covid-19 pascalebaran diperkirakan akan terus menanjak hingga awal Juli 2021.
Tingkat keterisian tempat tidur di sejumlah daerah pun kian mengkhawatirkan.
Puncak lonjakan kasus pada pertengahan hingga akhir Juni ini dikhawatirkan bisa memicu krisis fasilitas kesehatan.
Selama dua hari penyekatan dan tes antigen massal pada 3.350 pengendara yang melintas di Jembatan Suramadu sisi Surabaya ditemukan 30 orang yang benar-benar positif Covid-19 setelah dites usap PCR.
Seluruhnya sudah dibawa ke sejumlah rumah sakit rujukan.
Selain Bangkalan, Kudus kini juga masih berjibaku mengatasi ledakan kasus Covid-19 pascalebaran.
Untuk mencegah penularan karena isolasi yang tak disiplin, semua pasien isolasi mandiri di Kudus, Jawa Tengah, diangkut ke tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan, Boyolali.
Kecuali pasien yang sudah menjalani isolasi lebih dari tujuh hari, akan ada 1.280 orang pasien Covid-19 tanpa gejala dari Kudus yang akan dipindahkan ke Asrama Haji Donohudan secara bertahap.
Bangkalan dan Kudus hanyalah 2 dari sekian banyak daerah yang jadi sorotan pemerintah dengan lonjakan drastis kasus Covid-19 pascalebaran.
Diprediksi lonjakan kasus akan semakin tinggi hingga awal Juli mendatang.
Lonjakan keterisian tempat tidur rumah sakit juga kian mengkhawatirkan.
Per 6 Juni 2021, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada setidaknya 7 kota dan kabupaten yang kini membutuhkan dukungan dari wilayah di sekitarnya karena tingkat keterisian tempat tidur rumah sakitnya sudah di atas 80 persen.
Di antaranya, Kabupaten Rembang, Sragen, Demak, Kudus, Kota Semarang, Tegal, dan Kabupaten Bungo di Jambi.
Dan untuk mengetahui lebih jauh seberapa mengkhawatirkan kondisi keterisian tempat tidur rumah sakit saat ini, simak pembahasannya bersama Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia, Lia G. Partakusuma.