KUDUS, KOMPAS.TV - Satgas penanganan Covid-19 Kudus, Jumat (4/6/2021) lalu membubarkan resepsi pernikahan warga yang berpotensi membuat kerumunan.
Masih banyaknya acara yang menimbulkan kerumunan membuat kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan bahkan dibarengi tingginya angka kematian.
Berdasarkan data dari tim satgas Covid-19 Jawa Tengah, per 3 Juni 2021 total kasus Covid-19 di Kudus berjumlah 1.398 kasus.
Hal ini membuat Kabupaten Kudus menempati posisi pertama di Jawa Tengah dengan kasus Covid-19 tertinggi.
Menurut Dinas Kesehatan Jawa Tengah, penanganan pasien Covid-19 di Kabupaten Kudus sejauh ini masih ditangani oleh pihak rumah sakit yang ada di Kudus.
Namun Dinas Kesehatan Jawa Tengah juga telah berkoordinasi dengan rumah sakit yang ada di Semarang untuk menangani pasien Covid-19 di Kabupaten Kudus.
Tingginya kasus corona di Kudus juga membuat meningkatnya angka kematian akibat Covid-19.
Di awal bulan Juni, 32 jenazah pasien Covid-19 harus dimakamkan dalam waktu sehari.
Tingginya angka kematian akibat Covid-19 juga memicu antrean pemakaman jenazah pasien Covid-19 di ruang pemulasaran jenazah.
Mengantisipasi makin tingginya kasus Covid-19 di Kudus, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan akan menyiapkan rumah sakit darurat jika pemerintah Kabupaten Kudus kewalahan menangani pasien Covid-19.
Sejauh ini gubernur sudah menginstruksikan rumah sakit di Semarang untuk menampung pasien Covid-19 asal Kudus.
Ganjar juga meminta beberapa daerah di Jawa Tengah untuk siaga menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Rumah sakit diminta benar-benar dipersiapkan agar tidak terjadi ketidak mampuan merawat pasien Covid-19.
Namun ketersediaan ruang rawat tidak akan bisa mencegah peningkatan kasus positif Covid-19 tanpa kepatuhan warga menjalankan protokol kesehatan.