GROBOGAN, KOMPAS.TV - Nurudin warga Desa Termas, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, sungguh tak menyangka jika pandemi Covid-19 justru akan merubah perekonomian keluarganya menjadi lebih baik.
Awalnya Nurudin adalah seorang tukang potong rambut di desanya. Sejak pandemi melanda, jumlah orang yang menggunakan jasanya semakin berkurang. Selain itu, pekerjaanya ini juga membuat ia kuatir tertular dari pelanggannya, karena harus bersentuhan fisik secara langsung.
Iapun akhirnya memutuskan untuk menutup usaha potong rambutnya. Selanjutnya, ia mengajak adiknya yang juga baru di PHK dari sebuah hotel sebagai dampak dari pandemi Covid-19, untuk membuat kerajinan truk oleng mainan dari limbah kayu.
Awal membuka usaha, ia dan adiknya hanya mampu memproduksi 20 unit truk mainan yang dijual kepada teman dan tetangga sekitar. Ternyata hasil produksinya mendapat respon positif dari pasar.
Kini setelah mahir, ia mampu memproduksi hingga 200 unit truk mainan dalam sebulan. Penjualannya pun tak hanya di lingkungan teman, namun sudah dijual secara online.
Pasar pun semakin luas dan pesananpun datang dari sejumlah daerah di luar kota, bahkan hingga luar pulau. Saat menjadi tukang potong rambut Nurudin hanya bisa mendapatkan hasil Rp 20 ribu hingga Rp 50 per hari, sekarang dalam sebulan omzetnya bisa mencapai Rp 15 juta.
"Alhamdulillah keuntungan lumayan, sebulan bisa meraup Rp 15 juta," kata Nurudin.
Salah satu pembeli adalah Made Purwadi. Ia rela datang dari Bali untuk menemui Nurudin karena tertarik dengan truk mainan produksinya. Rencananya, ia akan beli truk mainan dalam jumlah besar untuk dijual kembali di Bali.
"Mau beli truk oleng, dari Bali, taunya dari medsos, saya minat, saya cari alamat sini, terus kesini," ujar Made.
Di masa pandemi Covid-19, tak sedikit para pengusaha maupun warga yang terdampak perekomiannya. Namun karena tak bisa berinovasi, akhirnya mengakibatkan kehidupannya menjadi terpuruk. Nurudin mengajarkan cara bertahan di tengah pandemi, dengan mengasah kreatifitas, sehingga bisa mencapai sukses.
#PandemiCovid-19 #KerajinanTrukOleng #Grobogan