JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi kembali membicarakan isu diskriminasi kelapa sawit Indonesia di Eropa saat bertemu dengan Josep Borrell Fontelles, Perwakilan Tinggi Persatuan Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan (HR/VP) Uni Eropa (UE).
Kepada Borrell, Retno kembali meminta agar Uni Eropa berlaku adil terhadap industri kelapa sawit, khususnya kelapa sawit dari Indonesia. Retno menegaskan, pemerintah Indonesia serius dalam menghasilkan kelapa sawit secara berkelanjutan.
"Saya dan HRVP Borrell mendiskusikan kembali isu kelapa sawit Indonesia. Permintaan Indonesia sederhana, agar kelapa sawit Indonesia diperlakukan secara fair," kata Retno dalam keterangan pers virtual pada Rabu (2/6/2021).
"Saya sampaikan keseriusan pemerintah menghasilkan kelapa sawit secara berkelanjutan dan terus memperkuat ISPO," lanjutnya.
Retno juga menyampaikan jika melakukan kerja sama ekonomi dan perdagangan yang adil, tidak diskriminatif dan terbuka akan membantu percepatan pemulihan ekonomi.
Sementara itu Borrell mengatakan setuju untuk menangani isu kelapa sawit di Indonesia secara bersama-sama. UE sendiri juga masih mengimpor kekurangan 25% minyak kelapa sawit.
"Hubungan kita harus lebih luas lagi mencakup isu-isu lain juga. Tentu isu minyak sawit menghambat hubungan kita, tapi kita harus mengatasi masalah itu," kata Borrell.
Video editor: Vila