JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyindir para pihak yang suka merundung atau membully di media sosial.
Megawati menyebut, orang yang suka membully, tidak pantas menjadi pemimpin.
"Jangan apa-apa bully kalau berani orang yang suka bully saya itu, datang ketemu saya, ayo kenalan jangan asal di belakang layar. ini kan terbuka makanya saya tantang yang bula-bully" kata Megawati dalam arahannya saat meresmikan 25 kantor PDIP baru secara virtual (30/5/2021).
Mega menganggap orang yang kerap menyebar hoax dan membully jangan sampai menjadi pemimpin.
Ketua Umum PDI-P juga menantang, siapapun yang kerap menyindirnya di media sosial untuk bertemu dengannya langsung.
Megawati juga menyinggung soal petugas partai yang disebutnya harus keluar dari partai jika tidak patuh perintah partai.
Ia juga menganggap orang yang kerap menyebar hoaks di media sosial dan membully jangan sampai menjadi pemimpin.
"Di kehidupan seperti ini mau apa mau jadi pemimpin jangan dulu lah Entar dulu jangan tiru-tiru gitu kalau enggak mau jadi petugas partai saya nggak ngomong lagi anggota kalau tidak mau jadi petugas partai out mundur," lanjutnya.
Megawati pun mencontohkan kasus kadernya yang menangis-nangis usai dipecat.
"Jangan lagi orang yang kemarin saya cerita ada kasus saya pecat baru gelimpangan nggak jelas nangis-nangis minta dikembalikan ini dan ini akal dan hati tidak jadi satu karena telat itu buat mikir berkhianat dengan partai ya kalau nggak mundur out," katanya.