KOMPAS.TV - Kasus ini bermula saat pelaku HE tidak terima dengan perkataan juga tindakan korban yang kerap menuduh dirinya sering mencuri listrik.
Mengaku sempat menyelesaikan masalah melalui kekeluargaan, namun malah masih ada dendam yang tersisa dari pelaku dan juga korban.
Penganiayaan pelaku pada korban pun berujung petaka yang berakibat satu nenek korban meninggal dunia.
Pelaku mengaku sakit hati namun juga bingung mengapa ia tiba-tiba mengesekusi korban dan keluarga hingga nenek korban meninggal dunia.
Keluarga korban menduga pelaku masih dendam dengan korban.
Menurut keterangan polisi, pelaku sengaja melakukan aksinya akibat dendam yang dipendam sejak Oktober tahun lalu.
Pelaku mengaku kesal karena korban yang merupakan pernagkat desa, tapi menuduh dan merundung korban.
Pelaku pun mengakui dirinya memiliki sifat tempramen mudah marah, jika ada satu masalah.
Penganiayaan yang dilakukan pelaku pun menurutnya spontan tanpa perencanaan.
Seperti diketahui, dalam peristiwa pennganiayaan satu keluarga di Kebumen, Halimah yang berusia 65 tahun tewas di tempat setelah dianiaya menggunakan senjata tajam.
Sedangkan lima orang lainnya mengalami luka-luka dan kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit umum Daerah dr. Soedirman Kebumen. Dua orang sudah diizinkan pulang dan 3 korban lainnya masih dirawat.
Korban yang mengalami luka adalah Mahludin yang merupakan anak dari Halimah, istri Mahludin, Sri Lestari dan anak Mahludin, Akbar yang berusia 8 tahun.
Kemudian dua korban lainya yaitu Wahyudi dan Supri yang merupakan tetangga pelaku.
Keduanya sebelumnya sempat berusaha menolong namun justru turut jadi korban.