PALEMBANG, KOMPAS.TV - Naiknya harga kedelai impor menjadi keluhan para perajin tempe di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Para perajin pun terpaksa mengecilkan ukuran atau menaikkan harga, namun tak sedikit pula yang menutup usahanya.
Naiknya harga kedelai impor menjadi keluhan para perajin tahu dan tempe di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Saat ini, harga kedelai di Kota Palembang, Sumatera Selatan pada tingkat distributor mencapai 11 ribu rupiah per kilogram.
Tingginya harga kedelai ini dikeluhkan oleh para perajin, karena mereka kesulitan menutupi biaya produksi.
Akibatnya, tak sedikit perajin yang memilih berhenti produksi.
Sebagian perajin bertahan dengan tetap memproduksi tempe dan tahu yang dibuat dengan ukuran yang lebih kecil atau menaikkan harga.
Sedangkan perajin tahu dan tempe di Tasikmalaya, Jawa Barat, hingga hari ini (29/05) masih melakukan mogok massal.
Mereka meminta pemerintah daerah untuk segera turun tangan, menyusul terjadinya kenaikan harga kedelai yang sudah menyentuh harga 10 ribu hingga 13 ribu rupiah per kilogram.
Sementara itu, Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya meminta produksi tahu dan tempe menggunakan kedelai lokal, namun kualitasnya dan hasilnya berbeda dengan kedelai impor.