KOMPAS.TV - Memasuki era 5G yang menjanjikan jaringan internet super cepat, Kementerian Kominfo berupaya menerapkan jaringan 5G di Indonesia.
Setelah mengantongi Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) dari Kemenkominfo, Telkomsel resmi jadi operator seluler 5G pertama.
5G merupakan generasi kelima dari layanan teknologi komunikasi yang punya kemampuan lebih baik dari 4G.
Jaringan 5G mampu melakukan download dengan kecepatan hingga 20 GBPS, 20 kali lebih cepat dari 4G yang kecepatan unduhnya mentok di angka 1 GBPS.
Untuk mendownload film 3D butuh waktu 6 menit pada jaringan 4G, sedangkan dengan 5G hanya butuh waktu sekitar 30 detik.
Namun, tidak sekadar internet super ngebut, manfaat 5G juga bisa diterapkan untuk berbagai kebutuhan.
Salah satunya adalah pemanfaatan Telehealth atau layanan kesehatan secara jarak jauh. Nantinya dokter bisa mengoperasi pasien yang jaraknya jauh dengan menggunakan robot yang terkoneksi.
Jaringan 5G juga bisa dimanfaatkan untuk perkembangan teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) di dunia pendidikan maupun hiburan.
Di ranah industri, penggunaan 5G bisa mencakup pengawasan real-time menggunakan drone, pengendalian kendaraan berat secara online, hingga pemosisian dan pelacakan mobil.
Mobil otonom yang dikendalikan secara remote sendiri sempat diperkenalkan di Indonesia saat Asian Games 2018.
Bus tanpa sopir ini menggunakan metode remote driving dengan koneksi 5G, dan bus tersebut bisa dikendalikan dari jarak jauh secara real time.
Jadi, kapan 5G bisa dinikmati di Indonesia?
Menteri Kominfo Johnny G. Plate menyatakan, layanan 5G dari Telkomsel bisa mulai dinikmati pada 27 Mei mendatang secara terbatas dan bertahap.
Dimulai dari 6 lokasi di area Jabodetabek yaitu Kelapa Gading, Pondok Indah, PIK, BSD, Widya Chandra, dan Alam Sutera.
Lalu untuk kota lainnya akan menyusul, yakni Batam, Medan, Solo, Bandung, Surabaya, Makassar, Denpasar, dan Balikpapan.(*)
Grafis: Joshua Victor
