JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengklaim kemenangan strategis atas Israel, Jumat (21/05/2021).
Sampaikan pidato dari Qatar, Haniyeh menyatakan berakhirnya 11 hari pertempuran antara kedua belah pihak.
"Rakyat Palestina dan pemberontak yang diberkati tidak akan mundur atau dihentikan setiap saat dan akan terus merangkak menuju Yerusalem. Semua pertumpahan darah ini selama pertempuran ini dan yang sebelumnya, serta selama putaran panjang dan konfrontasi antara rakyat kami. musuh adalah perlawanan dalam perjalanan ke Yerusalem, darah dalam perjalanan ke Masjid Suci Aqsa dan di rute seluruh wilayah Palestina. "ungkap Ismail Haniyeh dikutip dari APTN.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menggambarkan kampanye, yang dia sebut sebagai Pedang al-Quds sebagai "lompatan kuantum" dalam konflik organisasi dengan Israel.
Haniyeh menambahkan bahwa babak pertempuran terakhir telah menjatuhkan "ilusi negosiasi" antara Palestina dan Israel.
Dilansir dari APTN, Perang 11 hari itu menewaskan lebih dari 250 orang.
Sebagian besar warga Palestina membawa kehancuran luas ke Jalur Gaza.
Video Editor: Noval