Sejarah Masjid Al Karomah Martapura dan Kisah 3 Ulama Besar di Kabupaten Banjar

2021-05-18 21

BANJAR, KOMPAS.TV - Sejarah pembangunan Masjid Agung Al Karomah Martapura dilatar belakangi beberapa peristiwa besar di masa lalu.

Salah satunya yakni pembakaran Kampung Pasayangan oleh Belanda yang mengakibatkan masjid cikal bakal Masjid Alkaromah yakni Masjid Jami Pasayangan ludes terbakar.

Akibat peristiwa pembakaran tersebut, muncul keinginan masyarakat Banjar yang diprakarsai oleh 3 ulama besar di era tersebut yakni Tuan Guru Muhammad Natsir, Tuan Guru Muhammad Taher atau Datu Kaya serta Tuan Guru Muhammad Apip atau yang populer disebut Datu Landak.

Akhirnya pada 27 april 1863 sepakat mendirikan masjid terbesar di Kota Martapura dengan nama Al Karomah.

Sebagai salah satu pusat dakwah, masjid yang mampu menampung hingga 15.000 jamaah ini, juga masih menyimpan berbagai kenangan benda benda bersejarah di dalamnya seperti empat tiang utama dari kayu ulin, yang diceritakan dibawa secara manual oleh Datu Landak dari daerah Kalimantan Tengah.

Kini setelah mengalami renovasi, Masjid Raya Al Karomah diyakini sebagai mesjid yang termegah di Kalimantan Selatan, kubahnya nan unik dengan warna-warni eksotik di puncaknya.

Plus arsitekturnya yang menawan kerap mengundang daya tarik dan kebanggaan tersendiri bagi warga Kota Martapura.