JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menghadiri menghadiri Extraordinary Open-ended Ministerial Meeting of the OIC Executive Committee yang diselenggarakan secara virtual.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh 16 Menteri dan Wakil Menteri Luar Negeri negara-negara anggota OKI dan juga wakil dari negara OKI lainnya, seperti Palestina, Malaysia, Brunei Darussalam, Mesir, Jordania, Turki, Saudi Arabia, Qatar, Tunisia, Vietnam, India, Norwegia, Inggris, dan HRVP (High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy) Uni Eropa.
Tujuan dari pertemuan tersebut adalah membahas dilakukan khusus membahas agresi Israel di wilayah Palestina.
"Pertemuan dilakukan khusus membahas agresi Israel di wilayah Palestina, khususnya Al-Quds Al-Shareef atau Yerusalem dan juga jalur Gaza", ungkap Retno saat memberiakn keterangan pers (16/5).
Dalam pertemuan tersebut Retno menekankan pentingnya penggunaan pengaruh setiap negara untuk menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel.
"Saya selalu menekankan pentingnya setiap dari kita menggunakan pengaruh masing-masing agar kekerasan dapat dihentikan, upaya de-eskalasi dilakukan, dan gencatan senjata dapat segera dilakukan", tuturnya.
Sebelumnya konflik antara Israel dan Palestina terus memanas. Israel menggencarkan agresi militer ke Gaza yang menyebabkan ratusan rakyat Palestina menjadi korban, termasuk wanita dan anak-anak.
Sementara itu, Hamas yang berbasis di Gaza juga melemparkan serangan balik kepada Israel.