Ganjel Rel, Kue Khas Semarang Rasa Rempah

2021-05-12 1

SEMARANG, KOMPAS.TV - Kue manis yang kerap disajikan bersama teh ini sudah ada sejak zaman Belanda.

Saat itu orang belanda kerap menyantap kue on bai kuk saat sarapan yang terbuat dari tepung terigu, rempah, telur dan kenari sebagai toppingnya.

Namun karena tepung terigu harganya mahal dan sulit dicari orang Indonesia saat itu membuat padanannya dengan menggunakan tepung gaplek tanpa telur dan ditaburi wijen.

Akhirnya lahirlah kue ganjel rel.

Sementara itu rempah yang digunakan merupakan warisan sejak tahun 1950.

Saat pandemi, sempat ada penurunan pesanan kue ganjel rel.

Namun inovasi yang dilakukan produsen dengan menjajakannya secara online membuat pesanan pun berdatangan tak hanya dari pulau Jawa, namun hingga sejumlah provinsi seperti Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, hingga Papua.

Tanpa bahan pengawet, kue ganjel rel yang dikemas semi vakum ini bisa tahan 14 hari di suhu ruang.

Hanya dengan Rp 35 ribu untuk satu kotak, Anda sudah dapat merasakan nikmatnya kue ganjel rel ini.