5 Tradisi Unik Jelang Lebaran di Indonesia, Apa Saja Ya?

2021-05-12 1

KOMPAS.TV Indonesia memiliki beragam tradisi jelang atau selama perayaan Idul Fitri yang unik dan erat dengan budaya lokal.

Berikut tradisi jelang lebaran dari 5 daerah di Indonesia:

1. Grebeg Syawal (Yogyakarta)

Menyambut 1 Syawal, Keraton Yogyakarta mengadakan arak-arakan Gunungan Lanang, yaitu sayur sayuran yang dibentuk seperti gunung.

Masyarakat lokal percaya jika mendapatkan sayuran dari Gunungan Lanang bisa membawa ketentraman dan keberkahan.

Proses arak-arakan dilakukan para abdi keraton, dibawa keluar dari keraton menuju Masjid Gede Keraton Ngayogyakarta untuk didoakan.

2. Lentera Tumbilotohe (Gorontalo)

Adalah tradisi turun temurun yang dilakukan masyarakat Gorontalo untuk menyalakan lampu sejak tiga hari menjelang Idul Fitri.

Tumbilotohe punya arti penerang, dan konon sudah dilakukan sejak abad 15 Masehi sebagai lampu jalan agar mudah menuju masjid ataupun ketika membagikan zakat fitrah pada malam hari.

3. Ronjok Sayak (Bengkulu)

Adalah tradisi membakar batok kelapa yang sudah disusun bertumpuk seperti gunung, karena sayak dalam bahasa daerah setempat berarti batok kelapa.

Tradisi ini awalnya dilakukan sebagai cara untuk menciptakan alat penerangan malam hari, sebagai bentuk sukacita atas datangnya hari raya.

4. Binarundak dan Nasi Jaha (Sulawesi Utara)

Selama tiga hari berturut-turut setelah Idul Fitri, masyarakat Motoboi Besar Sulawesi Utara punya tradisi memasak Nasi Jaha, kuliner khas daerah setempat yang dimasak dengan dimasukkan dalam batang bambu berlapis daun pisang.

Setelah matang, Nasi Jaha dinikmati bersama warga desa dan mengucapkan rasa syukur yang jadi inti dari perayaan Binarundak.

5. Festival Meriam Karbit (Pontianak)

Tradisi ini biasanya dilakukan di tepi Sungai Kapuas selama 3 hari, yakni sebelum, saat, dan sesudah lebaran.

Meriam yang panjang dan lebar terbuat dari batang pohon kelapa atau kayu durian, dan diledakkan untuk mengusir roh jahat yang berusaha mengganggu saat hari kemenangan tiba.(*)

Grafis: Agus Eko