JAKARTA, KOMPAS.TV Pangdam Jaya Dudung Abdurachman mengungkap kronologi saat Serda Nurhadi dikepung para Debt Collector.
"Saya akan menyampaikan tentang masalah yang viral pada hari Sabtu, padahal kejadiannya pada tanggal 6 Mei. Perlu saya sampaikan bahwa, yang viral terjadi di depan kelurahan Semper, antara, debitur dengan beberapa debt collector yang memaksa mengambil kendaraan."ungkap Dudung, Senin (10/05/2021).
Awal mulanya Serda Nurhadi pada pukul 14.00 mendapatkan laporan dari masyarakat.
Bahwa di depan kelurahan Semper terjadi kemacetan total, dan kemudian ada laporan lagi ada masyarakat yang ribut dengan debt collector, masyarakat diketahui menggunakan kendaraan.
"Atas laporan masyarakat tersebut maka Serda Nurhadi datang ke lokasi kemudian berdialog dengan debt Collector, kemudian di dalam mobil Serda Nurhadi melihat di dalam mobil ada anak anak menangis, dan orang tua yang kesakitan, memang tujuannya adalah ke rumah sakit. Melihat kondisi tersebut maka Serda Nurhadi mencoba untuk mengambil alih kendaraan agar kemacetan tidak terjadi agar kemudian kendaraan mengarahkan ke rumah sakit."cerita Dudung.
Namun karena keterbatasan Serda Nurhadi mengendarai kendaraan matic, dan diarahkan pemilik mobil ke arah tol, maka serda nurhadi memberhentikan kendaraan.
"Kemudian berhentilah di ujung sebelum masuk tol Semper, di ujung itulah kemudian Serda Nurhadi mempersilahkan kepada pemilik kendaraan kepada saudara Laras untuk dibawa ke rumah sakit. Pergantian itulah terjadi perebutan kunci antara saudara Laras dengan para debt collector, Serda Nurhadi tidak melakukan apa-apa dan debt collector juga tidak melakukan apa apa kepada Serda Nurhadi."lanjutnya.
Sampai di polres Jakarta Utara, kemudian Serda Nurhadi laporan ke piket polres, dan melaporkan bahwa terjadi keributan.
Video Editor: Febi