Cegah Kerumunan di Libur Lebaran, Antisipasi Munculnya Klaster Baru Covid-19

2021-05-09 1,445

JAKARTA, KOMPAS.TV - Langkah apa yang harus dilakukan, agar tak semakin banyak klaster penularan covid-19 yang muncul?

Kita membahasnya bersama Kepala Bidang Penanganan Kesehatan, Satgas Covid-19, Alexander Ginting.

Serta Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia, Masdalina Pane.

Menjelang lebaran 2021, sejumlah klaster baru covid-19 bermunculan di sejumlah daerah.

Klaster penularan covid-19 muncul, dari sejumlah kegiatan pertemuan, dan kunjungan ke luar daerah.

Di Banyuwangi, Jawa Timur, muncul klaster penularan covid-19, yang bermula dari jemaah tarawih, di Dusun Yudomulyo, Desa Ringintelo, Kecamatan Bangorejo.

Dari 53 orang yang terpapar, enam diantaranya meninggal dunia.

Di Pati, Jawa Tengah, sebanyak 56 warga Perumahan RSS Sidokerto, terkonfirmasi positif covid-19.

Sebagian besar warga yang terpapar, merupakan jemaah tarawih di masjid setempat.

Klaster covid-19 pada jemaah tarawih, juga muncul di Desa Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Tercatat 21 orang yang terkonfirmasi positif terpapar covid-19.

Sementara di Semarang, Jawa Tengah, muncul klaster penularan covid-19, setelah rombongan warga pulang dari takziah.

Di Depok, Jawa Barat, muncul klaster penularan covid-19 dari pertemuan warga.

Sejauh ini, tercatat 23 orang yang terkonfirmasi positif dari klaster ini.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebut, munculnya klaster-klaster penularan ini akibat kelalaian, dalam menerapkan protokol kesehatan.

Penerapan protokol kesehatan menjadi kunci utama, agar tidak muncul klaster baru, sekaligus memutus mata rantai penularan covid-19.