SELAT TAIWAN — Demi mencari ‘kebebasan dan demokrasi’, seorang pria berkebangsaan China berani melintasi Selat Taiwan dengan sebuah perahu karet, menurut Administrasi Penjaga Pantai Taiwan.
Pria 33 tahun yang diidentifikasi bermarga Zhou tersebut, telah menghabiskan waktu selama 16 jam dan menempuh jarak 100 mil dari Quanzhou di provinsi Fujian.
Ia berhasil mengelabui polisi patroli laut yang menjaga Selat Taiwan dengan menggunakan sebuah perahu karet berukuran 8,8 x 5 kaki yang ia beli dari Toubou, yang dipasang motor tempel, dan membawa 90 liter bahan bakar.
Zhou ditemukan oleh pekerja dermaga di Taichung Harbor West Wharf yang memberikannya makanan setelah ia berkata ia baru saja menyeberang dari China.
Salah satu pekerja memberitahu manager mereka yang kemudian menelepon petugas berwenang dan akhirnya Zhou ditangkap pada Jumat malam (30 April).
Kepada petugas Zhou mengaku ia kabur dari China demi mencari kebebasan dan demokrasi di Taiwan. Ia juga menyangkal memiliki catatan kriminal.
Ia juga berkata bahwa ia tidak memiliki pekerjaan dan tertarik dengan kesempatan kerja di Taiwan.
Kasus Zhou telah menarik perhatian publik yang besar di tengah meningkatnya ketegangan lintas selat antara pemerintah China, Taiwan, dan AS yang membela Taiwan.
Melansir dari BBC, area Selat Taiwan sepanjang 100 mil adalah salah satu jalur yang paling dijaga ketat di dunia oleh kapal AL dan penjaga pantai dari China dan Taiwan.
Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng mengakui adanya kekurangan dalam patroli penjaga pantai dan sistem pelaporan karena Zhou baru terdeteksi setelah dia mendarat.
Keberhasilannya melintasi perbatasan mengungkap adanya blind spot dalam keamanan nasional pesisir Taiwan, seperti yang dilaporkan oleh The Washington Post.
Menanggapi masalah tersebut, direktur Komando Distrik Patroli Keempat Penjaga Pantai Taiwan, Hong Yishun mengatakan radar penjaga pantai mencakup 12 mil laut lepas pantai.
Menurut Hong, tidak ada blind spot, tapi ada kemungkinan Zhou bersembunyi di dalam kapal kargo dan kapal besar lainnya sebelum beralih ke kapal karet.
Para nelayan mengatakan bahwa tidak akan sulit untuk mengemudikan perahu karet melintasi Selat Taiwan, karena kondisi pelayaran yang baik selama beberapa hari terakhir, dilaporkan oleh Taipei Times.
Kini Zhou berada di pusat penahanan dan menjalani karantina selama 14 hari.
Menurut Undang-Undang Imigrasi, memasuki Taiwan tanpa izin atau melanggar larangan keluar dapat dihukum hingga tiga tahun penjara, penahanan dan / atau denda hingga NT $ 90.000.
SOURCES: Taipei Times, The Washington Post, BBC