KOMPAS.TV - Hampir setahun, Didi Prasetyo atau biasa dipanggil Didi Kempot, berpulang untuk selamanya.
Dikenal sebagai seniman jenius yang menghasilkan karya-karya yang menyentuh hati setiap orang, sosok Didi Kempot juga merupakan sosok yang sederhana dan seorang teladan.
Sejak Agustus 2020, rekan almarhum bersama sejumlah seniman rutin mengadakan konser Liman yang digelar tanggal 5 setiap bulannya untuk mengenang Didi Kempot.
"Mas Didi itu orang yang betul-betul menghayati hidupnya. Berangkat dari ketiadaan, dari kecil, susah, dan ketika menjadi besar dia tidak lupa dengan akarnya. Sampai menjelang wafatnya kayak apa orang mengelu-elukan, tapi mas Didi tetap sama kayak pas dulu dia masih ngamen," ujar Blontank Poer saat dihubungi tim Kompas TV, Minggu (2/5/2021).
Poer adalah sahabat dekat Didi Kempot, sekaligus anggota panitia konser Liman dalam rangka Mengenang Setahun Kepergian Didi Kempot.
Karya-karya Didi Kempot yang kental dengan lirik berbahasa Jawa, menjadi ciri khas sang maestro campursari yang lekat dengan sapaan The Godfather of Broken Heart.
Berkarya dalam bahasa ibu terutama di bidang musik, adalah salah satu semangat yang diwariskan almarhum Didi Kempot kepada seniman di tanah air.
"Besok agak berbeda dari Liman sebelumnya, yang edisi spesial ini akan banyak orang tampil dengan lagu-lagunya sendiri, yang itu sejalan dengan keinginan Mas Didi. Walaupun nanti juga akan ada lagu yang dipopulerkan Mas Didi akan kita angkat juga," jelas Poer.
Konser yang akan berlangsung hari Kamis, 5 Mei ini, ditayangkan Kompas TV dan menjadi bentuk penghormatan bagi almarhum Didi Kempot.
Digelar di tengah pandemi, melalui konser ini masyarakat diajak untuk menaati protokol kesehatan dan menunda mudik untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.(*)
Video Editor: Arief Rahman