KAB. BANDUNG, KOMPAS.TV - Adanya protes tentang hilangnya nama pahlawan nasional, dan juga pendiri Nahdlatul Ulama di kamus sejarah Indonesia, mendapat berbagai tanggapan.
Salah seorang yang menanggapi hal tersebut adalah anggota komisi tiga dpr ri, dari partai kebangkitan bangsa, Cucun Ahmad Syamsurijal.
Dirinya menilai adanya keteledoran dari pihak kementerian pendidikan dan kebudayaan, dalam menyusun kurikulum sejarah Indonesia. Sosok sakral dan penting dari kemerdekaan Indonesia, bisa tidak tercatat dan hilang begitu saja di dalam kamus sejarah.
Meski telah ditanggapi langsung oleh menteri pendidikan, Nadiem Makarim, Cucun berharap agar segera ada revisi dan penarikan kamus yang telah beredar. Agar sejarah Indonesia bisa tetap terjaga, dan pahlawan nasional tetap akan dikenal dan dikenang oleh generasi muda.
Untuk lebih tahu berita terup date seputarJawa Barat, bisa klik link di bawah .
IG:https://www.instagram.com/kompastvjabar/
Youtube:https://www.youtube.com/c/kompastvjaw...
Twitter:https://www.twitter.com/kompastv_jabar/
Facebook:https://www.Facebook.com/kompastvjabar/
