YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Berusaha bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19, suami istri asal Belgia dan Kendal, Jawa Tengah pindah ke Yogyakarta untuk membuka usaha olahan ayam panggang. Ayam panggang yang dijual menggunakan resep asal Belgia dan diberi nama spesial ayam panggang rosemary khas Belgia.
Pandemi Covid-19 yang berimbas negatif pada sektor pariwisata di Bali, memaksa pasangan Michael dan Veronica pindah ke Yogyakarta. Bermodalkan pinjaman uang dari bank, suami istri asal Belgia dan Kendal, Jawa Tengah ini kemudian membuka usaha di kawasan Tirtodipuran, Yogyakarta. Agar berbeda dengan warung lainnya, mereka menawarkan menu spesial ayam panggang rosemary khas Belgia.
Sebagai orang asli Belgia, Michael paham betul bumbu racikan ayam panggang rosemary agar cita rasanya sama persis dengan sajian di kampung halamannya. Ilmu meracik ayam panggang rosemary yang didapatkan turun temurun dari leluhurnya, kemudian ditularkan kepada isterinya sebagai pemilik usaha.
Meski tak terlibat langsung dalam meracik ayam panggang rosemary, namun Michael setia mendampingi isterinya saat berjualan. Selain menu spesial ayam panggang rosemary, Michael dan Veronica juga menawarkan sejumlah menu khas Belgia lainnya yang dipadu dengan menu tradisional Indonesia agar sesuai dengan selera warga lokal.
Ayam panggang rosemary khas Belgia ini dibandrol dengan harga 69 ribu rupiah per porsi. Dan dalam sehari kedai ini bisa menjual 15 hingga 30 porsi ayam panggang.
Kisah Michael dan Veronica menjadi salah satu inspirasi di tengah pandemi Covid-19. Dalam keterpurukan ekonomi akibat kehilangan pekerjaan, ia bisa bangkit dan bertahan agar hidup tetap berjalan.
#AyamPanggang #KhasBelgia #Pandemi