TRIBUN-VIDEO.COM - Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Jason Tjakrawinata alias JT (38) kepada perawat Rumah Sakit Siloam Sriwijaya masih hangat untuk diperbincangkan.
Peristiwa penganiayaan yang terjadi pada Kamis (15/4/2021), pukul 13.30 WIB lalu, kini JT ditetapkan sebagai tersangka karena perbuatannya telah dilaporkan ke Polrestabes Palembang oleh korban CRS (28).
Sepekan bergulir, Melisa (35) istri dari pelaku penganiayaan memberikan kabar terbaru mengenai suaminya yang sudah berhari-hari bermalam di balik jeruji besi.
"Sudah 4 hari ditahan. Kondisi bapak baik, sehat-sehat saja," ungkapnya saat diwawancarai Tribunsumsel.com, Kamis (22/4/2021) siang.
Saat disinggung mengenai proses mediasi, Melisa menegaskan bahwa belum ada mediasi antara pihaknya dengan pihak korban.
"Belum ada soal mediasi," tukasnya singkat.
Melisa berujar bahwa pihaknya saat ini hanya ingin menjalani proses yang sedang berjalan, dan belum ada keinginan ataupun rencana ke depan.
"Untuk saat ini jalani dulu proses sekarang, belum kepikiran bertindak yang lain," katanya.
Kembali membahas permasalahan antara pihaknya dengan perawat tersebut. Saat kejadian pencabutan jarum infus yang menyebabkan tangan anak Melisa berdarah, JT sedang berada di perjalanan untuk menjemput.
"Posisinya waktu itu bapak lagi di jalan. Begitu sampai melihat kondisi anak sudah seperti itu," bebernya.
Kemudian, yang menjadi titik awal mula memuncaknya emosi JT ialah saat dirinya mempertanyakan pertanggung jawaban dari perawat tersebut namun jawaban dari suster tersebut menyepelekan (merasa enteng).
"Bapak bertanya ke suster itu, 'Kamu merasa bersalah ga sama anak saya' begitu. Eh, dia (perawat) malah jawab 'engga Pak saya ga merasa bersalah',"
"Nah dari situlah titik mulanya emosi itu. Ya harusnya kan ada omongan maaf sudah bikin anak bapak seperti itu atau gimana kan," terangnya.
Masih kata Melisa, selama menjadi istrinya, JT bukan sosok laki-laki yang tempramental dan merupakan orang yang paling sabar.
"Dia itu paling sabar, dengan karyawan toko juga jarang marah, justru saya yang sering marah,"
"Kejadian itu (penganiayaan) karena memang emosinya benar-benar terpancing. Dia jarang marah sampai yang meledak-ledak," jelasnya.
Melisa mengaku menyesal dan meminta maaf atas kejadian yang menimpa perawat CRS dan menyeret suaminya ke jeruji besi.
"Saya ngaku amarah suami saya sudah di luar kendali, saya menyesal juga minta maaf. Tapi tolong dari kejadian ini dijadikan cambuk, untuk si susternya jangan menyudutkan satu pihak,"
"Susternya juga harus dievaluasi lagi cara kerjanya apalagi kerja di rumah sakit swasta yang bagus," ucapnya.
"Berharap ke depan ada perubahan, kejadian ini cukup menimpa kami jangan sampai terjadi ke pasien lain," tambah Melisa.
Untuk diketahui, saat ini proses hukum perkara JT masih terus berlanjut. Melisa menghadirkan dua orang kuasa hukum guna menangani masalah suaminya.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Update Kasus Perawat Dianiay