Kepala Staf Angkatan Darat Jendral TNI Andika Perkasa membenarkan adanya oknum anggota TNI yang terlibat kelompok kriminal bersenjata di Papua. Andika Perkasa menegaskan oknum tersebut kini terdeteksi masih berada di Papua.
KASAD Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan oknum anggota TNI yang diduga terlibat KKB di Papua itu bergabung menjadi anggota TNI pada tahun 2015. Ia lahir di Wamena Papua dan masih berusia 24 tahun dan sebenarnya ditugaskan di salah satu Batalyon Infantri di Jawa Tengah.
Andika Perkasa menyebut pada saat timnya bertugas ke Papua diketahui oknum tersebut meninggalkan posnya pada 12 Februari 2021 lalu. Ia pergi dengan hanya membawa 2 buah magasin atau tempat peluru yang dapat menyimpan 70 butir peluru ukuran 5.56 milimeter.
Saat ini oknum tersebut sudah dikenakan sejumlah pasal, salah satunya THTI atau Tidak Hadir Tanpa Izin. Berdasaran aturan, setelah 30 hari maka oknum tersebut baru bisa dipecat. KASAD menegaskan adanya insiden pembelotan ini akan dijadikan evaluasi bagi internal TNI agar hal ini tidak kembali terjadi.
Penjelasan KASAD Soal Adanya Oknum TNI Membelot ke KKB Papua
