JAKARTA, KOMPASTV - Pemirsa, mengawali bulan ramadan, keraguan dirasakan ibu hamil untuk menjalankan ibadah puasa secara penuh, karena mengkhawatirkan dampak perubahan pola makan terhadap kesehatan calon buah hati.
Mencukupi cairan dalam tubuh, adalah salah satu hal yang penting dilakukan bagi para ibu hamil. Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi ibu hamil saat berpuasa, karena memerlukan kebutuhan cairan yang lebih banyak. Jika mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi, bisa berbahaya bagi ibu hamil karena dapat mengurangi air ketuban di rahim, serta mempengaruhi perkembangan janin.
Meskipun ibu hamil memiliki dispensasi untuk tidak berpuasa, tak sedikit ibu hamil yang merasa sanggup menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan ini. Namun perlu diperhatikan lebih khusus bagi ibu hamil yang menderita penyakit tertentu, seperti diabetes melitus, hipertensi, atau pendarahan, tidak disarankan untuk berpuasa.
Selain itu, ibu hamil yang berpuasa juga perlu waspada jika mengalami sejumlah gejala. Seperti tidak memiliki berat badan yang cukup atau mengalami penurunan berat badan, merasa sangat haus, buang air kecil lebih sedikit dari biasanya disertai urin berwarna gelap, lalu merasakan sakit kepala, nyeri, atau demam, mual atau muntah, bayi tidak bergerak atau menendang, dan mengalami nyeri seperti kontraksi, bahkan setelah beristirahat dengan baik.
Melansir dari lama Kompas.com, sejumlah penelitian menunjukkan puasa justru dapat memberikan dampak positif bagi ibu hamil, selama ibu dalam kondisi sehat serta pola makan diatur dengan baik, dan asupan nutrisi tetap terjaga dengan seimbang.
Lalu seperti apa cara menjaga kehamilan yang tepat saat berpuasa?. Temukan jawabnya, di ayo sehat.
follow us:
Instagram : @ayosehat_kompastv