KOMPAS.TV - Gempa dengan magnitudo 6,1 di Malang, Jawa Timur, merusak sebagian besar bangunan di kota dan kabupaten di Malang termasuk bangunan sekolah.
Salah satu bangunan yang mengalami kerusakan cukup parah adakah gedung Madrasah Aliyah Negeri 2 Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, bagian atap sekolah terlihat mengalami kerusakan.
Sebagian atap gedung di sebagain ruang kelas roboh dan perlu mengalami perbaikan cukup besar, total ada 9 ruang kelas termasuk ruang laboratorium yang hancur akibat gempa.
Tercatat ada 22 kecamatan di Kabupaten Malang yang mengalami dampak cukup parah akibat gempa.
Di Dusun Krajan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, puluhan rumah rusak parah bahkan ambruk. Setidaknya lebih dari seribu bangunan mengalami kerusakan akibat gempa.
Sekitar 55 anggota TNI diterjunkan untuk membantu membersihkan puing bangunan yang roboh akibat gempa.
Sementara di Blitar, Jawa Timur, perbaikan dan pembersihan sisa puing pasca gempa dilakukan ratusan personil gabungan dari BPBD, TNI, dan Polri.
Sejumlah posko bantuan juga mulai disiapkan, beberapa posko tersebut ditempatkan di daerah yang mengalami dampak paling banyak seperti di Kecamatan Wates dan Binangun.
Dari data BPBD ada lebih dari 100 rumah warga yang rusak ringan serta 6 rumah rusak berat. Sementara 12 orang mengalami luka akibat bencana gempa bumi kemarin.
Warga Lumajang, Jawa Timur, yang wilayahnya juga terdampak gempa meminta pemerintah setempat menerjunkan alat berat untuk melakukan pembersihan puing-puing rumah yang ambruk.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung lokasi sekolah MAN 2 yang terdampak gempa bumi di Kabupaten Malang.
Dalam tinjauan ke lokasi bencana, gubernur meminta pendataan secara tepat dan memprioritaskan penanganan tempat ibadah, layanan kesehatan, dan pendidikan yang terdampak gempa.
