JAKARTA, KOMPAS.TV - Hampir seluruh daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) terdampak banjir bandang dan longsor.
8 kabupaten dan kota relatif parah, tidak ada yang berharap bencana besar terjadi di Indonesia.
Akibat siklon tropis ini, kurang lebih 500 bangunan rusak berat di Adonara. Selain Adonara, Kabupaten Lembata juga terdampak paling parah.
Di Kupang NTT pohon-pohon tumbang masih menutupi jalanan.
Hingga Selasa (06/04/2021) sore ada 6.300 jiwa terdampak badai seroja, dan setidaknya ada 800 orang yang mengungsi di sejumlah tempat.
Dari data terakhir BNPB, ada 119 belas korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur, sementara korban hilang sebanyak 76 orang.
Menanggapi kasus tersebut anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mengatakan, pengetahuan masyarakat tentang bencana, dan bagaimana informasi dari pemerintah tentang keperluan bantuan menjadi hal yang penting.
Menurut Maman kasus badai seroja seharusnya diketahui dari awal. Anggota Komisi VIII DPR RI itu menyebut mitigasi bencana betul-betul lemah.
Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Raditya Jati menyatakan, beberapa wilayah kota dan kabupaten sudah menetapkan status tanggap darurat.
Sejumlah alat-alat berat pun terus diupayakan agar bisa sampai pada titik-titik lokasi bencana.
