JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan awal penyebab terjadinya bencana alam banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, secara virtual kepada KompasTV, Senin (5/4/2021).
Bencana banjir bandang tersebut terjadi karena cuaca ekstrem yang terdiri dari hujan deras disertai angin kencang di wilayah NTT.
"Keberadaan bibit siklon tropis 99S di sekitar Kepulauan Rote NTT menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem yang signifikan berupa hujan sangat lebat, angin kencang, gelombang laut tinggi dan berdampak pada terjadinya bencana hidrometrologi berupa banjir bandang di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur," tutur Miming.
Menurut Miming, BMKG sudah mendeteksi adanya bibit siklon tropis 99S di sekitar wilayah perairan Sawu, NTT, pada hari Jumat tanggal 2 April 2021.
"Sejak tanggal 2 April 2021, BMKG telah mendeteksi adanya dua bibit siklon tropis yaitu bibit siklon tropis 90S yang berlokasi di Samudera Hindia selatan Lampung atau Banten dan bibit siklon tropis 99S yang berlokasi atau terbentuk di sekitar Nusa Tenggara Timur," ujar Miming.
Video Editor: Lisa Nurjannah