65 Orang Meninggal Dunia di Banjir NTT, 7 Orang Masih Dicari

2021-04-05 450

NTT, KOMPAS.TV - Banjir bandang yang menerjang di Pulau Adonara, Nusa Tenggara Timur, mengakibatkan puluhan orang meninggal dan ratusan rumah hancur.

Hingga hari ini tim SAR dan pengiriman bantuan masih terkendala cuaca dan akses jalan yang rusak parah menuju lokasi banjir di Kabupaten Flores Timur.

Tercatat ada 65 orang meninggal dunia dan 7 orang masih dalam pencarian.

"65 yang meninggal dunia, yang baru terevakuasi 48," ujar Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli kepada KompasTV, Senin (5/4/2021).

Dari video amatir yang direkam oleh warga, evakuasi korban banjir yang tertimbun material bangunan terus dilakukan secara manual oleh warga dengan bergotong-royong.

Selain menelan korban jiwa, puluhan rumah di Desa Nele Lamadike beserta berbagai barang berharga milik warga setempat juga ludes diterjang longsor.

Sejumlah warga terdampak banjir di Pulau Adonara tepatnya di Desa Waiburak meminta bantuan pemerintah pusat dan daerah agar cepat melakukan evakuasi terhadap korban yang masih terjebak material longsor.

Warga tak bisa berbuat banyak karena untuk melakukan evakuasi membutuhkan alat berat.

Sementara itu akibat cuaca buruk, anggota tim SAR Maumere yang akan berangkat menuju Adonara untuk membantu pencarian dan evakuasi korban banjir bandang terhambat dan harus turun di pelabuhan terdekat dan melanjutkan dengan perjalanan darat.

Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, 4 hari belakangan, membuat semua pelayaran dihentikan sementara.

Hal ini dilakukan karena kondisi gelombang yang cukup tinggi.