KOMPAS.TV - Kabar perihal menipisnya ketersediaan stok vaksin covid-19 di Indonesia mencuat ke permukaan.
Kementerian Kesehatan menyampaikan bisa saja vaksin akan habis di bulan April.
Salah satu penyebabnya India mengembargo ekspor vaksin AstraZeneca, karena terjadi kenaikan kasus di negara itu.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut saat ini vaksin yang diproduksi di India dalam jumlah besar selain AstraZeneca adalah Novavax.
"April (persediaan vaksin) kita akan sedikit sekali. Kita hanya punya 7,6 juta (dosis) vaksin Sinovac. Padahal kita nyuntiknya sudah 500.000 dosis per hari , bahkan mungkin bisa jadi 600.000 dosis sehari.". tutur Menkes seperti dilansir Kompas.com.
Kendati ada embargo distribusi vaksin, pemerintah menegaskan Indonesia akan tetap menjalankan program vaksinasi sesuai dengan rencana.
Pentingnya kemandirian dalam memproduksi vaksin menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam mengurangi ketergantungan vaksin dari luar negeri.
Sementara itu, PT Bio Farma meminta Kementerian Luar Negeri menggunakan jalur diplomasi untuk mengatasi embargo vaksin AstraZeneca dari India.
Pasalnya, embargo yang dilakukan India berpotensi mengganggu kecepatan vaksinasi di Indonesia.