SUMENEP, KOMPAS.TV - Kini teh juga bisa dinikmati dari bahan daun kelor, seperti teh daun kelor yang disajikan di sebuah warung di Kabupaten Sumenep Jawa Timur. Luar biasanya lagi, teh daun kelor itu diproduksi oleh narapidana di Rutan Kabupaten Sumenep.
Para narapidana mendapatkan daun kelor dari kebun yang ada di samping dan belakang rutan klas II B Sumenep Jawa Timur. Pohon kelor yang ditanam adalah daun kelor rato khas Sumenep yang memiliki kualitas bagus.
Teh daun kelor mengandung vitamin c, enam kali lebih tinggi dari jeruk dan dapat menurunkan hipertensi serta menjaga imunitas.
Teh daun kelor diproduksi secara manual, namun seluruh prosesnya dilakukan secara teliti. Mulai dari pengambilan bahan daun kelor di kebun, proses pengeringan hingga pengemasan.
Seorang narapidana, Imamah, mengaku kunci pembuatan teh kelor berada pada penjemuran, karena daun kelor yang terlalu kering membuat kadar airnya tidak cocok untuk teh, sebaliknya jika terlalu basah, maka daun kelor akan mudah mengeluarkan bakteri.
Pihak Rutan klas II B Sumenep sudah melakukan uji laboratorium terhadap teh daun kelor hasil karya warga binaan. Hasilnya bakteri dalam teh kelor tersebut nol sehingga tidak berbahaya pada metabolisme tubuh.
Bagian Pembinaan Rutan Klas II B Sumenep, Edi Santoso mengatakan bahwa pihak rutan juga menyediakan warung semi permanen untuk memasarkan teh kelor. Pelayan di warung adalah para napi yang sudah memasuki proses asimilasi.
Warung teh daun kelor itu merupakan yang pertama di Kabupaten Sumenep.
#Narapidana #TehDaunKelor #RumahTahanan