PROBOLINGGO, KOMPAS.TV - Belajar di pesantren ternyata tidak hanya soal ilmu agama, tetap juga keterampilan, seperti yang diterapkan di Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin Kota Probolinggo Jawa Timur. Di pesantren itu, santri juga dibekali keterampilan karya seni rupa sketsa wajah dan kaligrafi berbahan benda daur ulang.
Setiap satu minggu sekali, santri Ponpes Riyadlus Sholihin Kota Probolinggo Jawa Timur dilatih membuat sketsa wajah dan kaligrafi oleh pengasuh pondok pesantren. Materi latihan mulai dari teknik menggambar hingga teknik pemilihan media dan alat menggambar sehingga hasil yang diinginkan benar - benar sesuai.
Dari guratan pensil santri itu, sejumlah sketsa wajah tokoh agama, tokoh nasional hingga wajah orang suku pedalaman Indonesia, tercipta. Hasil guratan pensil begitu detail sehingga gambar sketsa yang dihasilkan halus dan menyerupai aslinya. Tak ayal karya santri itu bisa dijual dengan harga mahal.
Salah satu santri, Muhamad Hasan, mengaku untuk membuat satu karya sketsa wajah dan kaligrafi, ia dan teman-teman santri lainnya biasanya membutuhkan waktu 1 hingga 3 hari, tergantung tingkat kesulitan dan ukuran.
Salah satu ustadz, Hafid Ahmad Syarif, mengatakan bahwa karya seni dari kertas daur ulang itu biasanya dipamerkan setiap minggu saat jadwal kunjungan wali santri ke ponpes. Setiap pameran, omset dari kerajinan tangan ini bisa mencapai 10 juta rupiah.
Jika anda penasaran dengan karya santri itu, tidak ada salahnya untuk memesan dan melihat hasilnya melalui lapak online yang disediakan pesantren.
#Santri #PondokPesantren #IlmuAgama #Melukis #Kaligrafi #SeniRupa #SketsaWajah