KEDIRI, KOMPAS.TV - Memanfaatkan limbah air dari kolam ikan lele, sejumlah santri di Kabupaten Kediri sukses beternak kutu air. Alhasil, salah satu bahan pakan untuk ikan hias ini pun banyak diburu warga.
Maraknya hobi memelihara ikan hias di masa pandemi corona menjadi lahan rezeki bagi sebagian orang. Seperti yang dialami oleh para santri pondok pesantren Al Falah Ploso, di kecamatan Mojo kabupaten Kediri.
Memanfaatkan limbah air dari kolam ikan lele, para santri ini justru sukses beternak kutu air. Ide usaha ini muncul, saat penjualan ikan lele lesu di masa pandemi corona.
Tidak patah semangat para santri justru menangkap peluang dari maraknya hobi memelihara ikan hias yang dilakukan warga. Mereka berfikir, jika banyak yang beternak ikan kebutuhan pakan pasti juga tinggi.
Dari situlah para santri mulai belajar dan membeli bibit kutu air dari media social. Kini setelah 2 bulan membudidayakan kutu air, pendapatan 500 ribu rupiah mampu didapatkan setiap harinya.
Ada 15 kolam budidaya kutu air yang kini dikelola santri. Selain permintaannya yang tinggi, perawatan kutu air untuk pakan ikan ini juga sangat mudah, cukup diberi daun pisang saja.
Kutu air merupakan salah satu alternatif pakan hidup untuk ikan hias air tawar. Satu gelas berukuran kecil kutu air dijual dengan harga 10 ribu rupiah.
#Kediri #Ikanhias #KutuAir #Santri #Beritakediri