Pengamat: Pesantren Jadi Tempat Pembajakan Kelompok Teroris untuk Proses Regenerasi

2021-03-29 4,113

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Terorisme, Noor Huda Ismail menyebut jika kelompok terorisme cenderung menunjukkan perilaku eksklusif seperti tak mau bergaul atau mengonsumsi makanan dari kelompok manusia yang lain.

Selain itu, ia juga mengungkapkan ada proses regenerasi dari kelompok teroris ini melalui suatu lembaga pendidikan tertentu.

"Saya tidak mengatakan pesantren sebagai pusat terorisme tertentu, bukan. Karena di Indonesia itu ada 28.000 pesantren dan Departemen Agama akan selalu monitor mana yang bermasalah," kata Noor Huda saat dihubungi KompasTV, Senin (29/3/2021).

Lebih lanjut, namun bukan hanya dari pendidikan formal, potensi cara didik terorisme juga bisa dimulai dari pendidikan informal.

"Mulai dari penitipan anak pakai nama-nama yang itu nama Islami," sambungnya.

Ia menegaskan tempat-tempat tersebut bukan merupakan tempat lahirnya teroris, melainkan tempat yang seringkali dibajak oleh kelompok teroris tertentu untuk kepentingan proses rekrutmen kelompok.

Mirisnya, proses rekrutmen kini dilakukan kepada anak-anak kecil dan wanita.

Lebih lengkap mengenai terorisme, simak dialog selengkapnya bersama Pengamat Terorisme, Noor Huda Ismail.

Free Traffic Exchange