Menilik Aksi Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar, Pengamat: Kewaspadaan Perlu Ditingkatkan

2021-03-29 2,382

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Aksi teror bom bunuh diri di dekat Gereja Katedral Makassar terjadi pada Minggu (28/3/2021) pagi.

Bagaimana pun bentuk terorisme, tidak dibenarkan. Seperti apa yang disampaikan Presiden Jokowi dan juga Menko Polhukam, aksi terorisme tidak ada kaitannya dengan agama. Karena ini merupakan kejahatan kemanusiaan.

Sayangnya, ledakan bom di tempat ibadah di Indonesia, masih terus terjadi hingga mengakibatkan banyak korban.

Bagaimana sebenarnya jaringan terorisme menjalankan aksinya?

Dan apa yang bisa dilakukan agar tidak terpapar paham radikal?

Kita membahasnya Bersama dengan sejumlah narasumber, Nasir Abbas Mantan Napi Terorisme, dan juga Pengamat Intelijen Dan Terorisme, Ridlwan Habib.

Sebelumnya, Minggu 28 Maret 2021 jadi hari yang kelam khususnya bagi umat katolik yang sedang menjalani ibadah Minggu Palma jelang paskah.

Bom bunuh diri meledak di depan Gereja Katedral Makassar sulawesi selatan sekitar pukul 10.30 WITA.

Api disertai asap putih yang membubung, terlihat dalam rekaman kamera pengawas.

Akibat kejadian itu, satu orang terduga pelaku tewas di lokasi kejadian dan sejumlah warga lainnya terluka.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Cahyanto meninjau lokasi ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/03) malam.

Kapolri menyatakan, Polisi sudah mengetahui identitas pelaku, yang terkait dengan kelompok yang sebelumnya ditangkap oleh tim Densus 88.



Free Traffic Exchange