KOMPAS.TV - Partai Demokrat Kubu Moeldoko menggelar pertemuan di sekitar Proyek Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Kubu Moeldoko menilai Proyek Hambalang membuat elektabilitas partai demokrat turun drastis karena sejumlah petinggi partai saat itu terjerat korupsi.
Dalam keterangannya, sejumlah pendiri Partai Demokrat berbicara pasca sejumlah kader partai yang terjerat korupsi Proyek Wisma Atlet Hambalang.
Salah satu Pendiri Demokrat, Max Sopacua menyatakan proyek yang ada di Hambalang adalah awal mula masalah di Demokrat.
Namun di bawah kepemimpinan Moeldoko, Demokrat versi Kongres Luar Biasa menegaskan ingin bangkit.
Kubu Moeldoko juga menyatakan masih ada orang-orang yang diduga terlibat Korupsi Hambalang, tetapi belum tersentuh hukum.
Oleh karena itu, Kubu Moeldoko berpesan agar penyelidikan proyek Hambalang ini kembali dilakukan mengingat anggaran negara yang terpakai mencapai Rp 3 triliun.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat versi KLB, Max Sopacua mengatakan, hingga saat ini masih ada nama-nama yang terlibat dalam kasus tersebut tetapi belum tersentuh oleh hukum.
"Dari tempat ini kami serukan kepada lembaga hukum dalam hal ini KPK untuk menindaklanjuti apa yang belum dilanjutkan," kata Max dalam konferensi pers di Hambalang, Bogor, Kamis (25/3/2021).
Max tidak membeberkan secara detail nama-nama yang ia tuding terlibat dalam kasus tersebut. Namun, ia menyebut, adik AHY, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas merupakan salah satu nama yang belum "tersentuh".
Juru Bicara Partai Demokrat Hasil KLB Deli Serdang, Muhammad Rahmad menyebutkan jika kasus Hambalang itu seperti pintu masuk untuk menjadikan Anas Urbaningrum sebagai tersangka. Pasalnya saat itu SBY tak terpilih jadi Ketua Umum Demokrat di tahun 2013 sehingga SBY pun melakukan kudeta terhadap Anas Urbaningrum.
Simak dialog selangkapnya bersama Juru Bicara Partai Demokrat Hasil KLB Deli Serdang, Muhammad Rahmad dan Wasekjen Partai Demokrat Pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono, Jansen Sitindaon.