3000 Ton Beras Sisa ImporTahun 2018 Belum Didistribusikan, Masih Tersimpan di Gudang Bulog

2021-03-25 1,720

BANYUWANGI, KOMPAS.TV Di tengah pro kontra rencana impor 1 juta beras, ditemukan 3000 ton beras sisa impor tahun 2018 yang belum didistribusikan ke masyarakat. Beras itu kini tersimpang di gudang bulog Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur hingga Kamis (25/03/2021).

Menurut Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi, Jusri Pakke, beras impor itu berasal dari Vietnam dan saat ini masih tersimpan di salah satu gudang bulog di Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Beras dari Vietnam itu merupakan sisa impor pada tahun 2018 lalu.

Setelah dilakukan pengecekan oleh pihak Bulog, kondisi beras vietnam itu terbilang masih bagus, karena mendapatkan perawatan khusus setiap bulannya.

Beras yang tersimpan di Banyuwangi ini adalah stok beras yang diperuntukan untuk masyarakat di beberapa wilayah Indonesia Timur, seperti Bali, NTB, NTT dan lainya.

"Beras impor asal Vietnam sebanyak 3000 ton itu belum terdistribusikan, karena masih belum ada perintah dari pemerintah pusat" ujar Jusri Pakke.

Sementara itu, hingga saat ini, untuk persediaan beras di Banyuwangi sendiri masih cukup melimpah, yaitu sebanyak 17.000 ton. Jumlah itu terdiri dari 14.000 ton beras lokal dan 3000 ton beras sisa impor pengadaan tahun 2018 lalu.

Secara keseluruhan beras itut masih tersimpan rapi di 5 gudang bulog yang ada di Banyuwangi, yakni gudang Ketapang, Argopuro, Lemahbang, Genteng dan Wonosobo.

Akhir-akhir ini beras impor tengah menjadi perbincangan di tanah air menyusul adanya rencana impor 1 juta beras dari Thailand. Kerjasama impor beras akan ditandatangani oleh pemerintah Indonesia dan Thailand pada akhir bulan Maret 2021.

Namun rencana impor 1 juta ton beras menuai protes keras dari sejumlah kalangan, karena dinilai merugikan petani, yang sebentar lagi memasuki masa panen raya padi.



#BerasImpor #Bulog #BerasVietnam #BerasThailand