KENDARI, KOMPASTV, Dampak dari pademi Covid-19 juga dirasakan para pengusaha mikro kecil khususnya usaha kerajinan bambu yang beralamat di Jalan by pas Laode Hadi Kelurahan Bonggoeya, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Para pekerja kerajinan bambu yang berjumlah tiga orang itu, tetap membuat kerajinan dari bahan dasar bambu, seperti tirai bambu, kandang ayam dan bronjong, meski terjadi gejolak penurunan omzet pendapatan.
Rahmatia pemilik usaha kerajinan dengan bahan dasar bambu mengatakan, selama pandemi Covid-19, penurunan omzet pendapatan sangat terasa.
Seperti halnya harga jual trai bambu yang harganya 150 ribu rupiah dan bisa terjual 10 buah selama sebulan. Namun selama covid 19 terjadi penurunan penjualan yakni hanya 3 sampai 5 saja yang terjual selama sebulan.
Hal ini juga terjadi pada penjualan kandang ayam yang terbuat dari bambu yang selama ini sangat di minati pembeli.
Namun sudah beberapa bulan sejak terjadi Covid-19 terjadi penurunan penjualan hingga 50 persen dari sebelumnya belasan buah terjual selama sebulan.
Rahmatia juga menjelaskan, meski terjadi penurunan omset penjualan namun usaha itu terus iya geluti. Sebab sudah tidak ada lagi pilihan usaha lain yang bisa menafkahi kehidupan keluarganya.
Iya berharap pandemi cepat berakhir, sehingga omzet dari usaha kerajinan bambu miliknya kembali normal seperti dulu lagi.