BLITAR, KOMPASTV - Pandemi corona memukul semua sektor perekonomian. Berkurangnya daya beli masyarakat, membuat sejumlah UMKM gulung tikar. Para pengusaha pun dituntut untuk terus berinovasi demi bisa mempertahankan keberlangsungan bisnisnya.
Hal itu pulalah yang dilakukan oleh Andreas Prasetyo, seorang pengusaha cinderamata asal Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar. Sempat merasakan sepinya penjualan, pria 33 tahun itu, kemudian berinovasi membuat tas berbentuk masker n95.
Ide pembuatan tas itu muncul, saat andreas menenteng sebuah masker jenis n95. Melihat bentuknya yang unik, ia kemudian mulai mendesain masker itu menjadi sebuah tas dan dompet.
Tidak disangka, produk tas berbentuk masker itu laku keras di pasaran. Bahkan, selama 1 bulan penjualan 1500 tas sudah laku terjual ke berbagai daerah di Indonesia.
Bentuknya yang unik dan bahannya yang halus membuat produk itu langsung diterima masyarakat. Tidak hanya itu, tas masker itu juga digunakan sebagai bentuk kampanye untuk patuh dan taat terhadap protokol kesehatan.
Harga jual tas berbentuk masker itu berkisar antara 95 hingga 125 ribu rupiah, tergantung ukuran. Berkat inovasinya itu, pendapatan puluhan juta pun dapat dikantongi andreas setiap bulannya.
Andreas pun bisa bernapas lega, karena ia tetap bisa mempertahankan 15 orang karyawannya di masa sulit pandemi corona ini.