Terapi Psikedelik yang Mampu RESET Otak Depresi - TomoNews

2021-03-18 96

INGGRIS — Untuk pertama kalinya, ilmuwan sedang mengujicobakan terapi psikedelik dengan obat halusinogen kuat yang biasa digunakan dalam ritual perdukunan untuk mengatasi depresi.

Peserta penelitian akan diberikan obat DMT yang kemudian dilanjutkan dengan terapi bicara.

Uji klinis dengan DMT ini pertama kali diberikan pada orang dengan depresi sedang hingga berat.

Terapi ini diharapkan dapat menawarkan alternatif bagi penderita depresi yang sudah tidak merespon pengobatan dengan pil konvensional.

Beberapa peneliti percaya bahwa terapi dengan bantuan psikedelik mungkin mampu membantu mengatasi gejala untuk jangka panjang.

Hal ini diungkapkan oleh Carol Routledge, kepala ilmuwan dari Small Pharma yang melakukan uji coba tersebut:

“Kami yakin dampaknya akan segera terjadi, dan lebih tahan lama daripada antidepresan konvensional,” ujarnya kepada BBC.

Banyak bukti yang menunjukkan obat-obatan psikedelik lainnya, terutama di samping terapi bicara, aman dan efektif untuk mengobati masalah penyakit mental.

Obat ini dikenal sebagai ‘molekul roh’ karena caranya mengubah kesadaran manusia dan menghasilkan halusinasi yang sama dengan pengalaman sakaratul maut.

Dibuat dengan bahan aktif yang terkandung dalam ayahuasca, obat tanaman tradisional Amazon yang biasa digunakan untuk membawa pencerahan dalam spiritual.

Para peneliti percaya obat tersebut dapat melonggarkan jalur tetap otak yang nantinya mampu ‘di-reset’ dengan terapi bicara sesudahnya.

Routledge menyamakan terapi ini seperti ‘mengguncang sebuah bola salju’ - artinya - melemparkan pikiran negatif yang sudah berakar ke udara yang nantinya terapi akan membantu untuk me-reset-nya menjadi bentuk yang lebih fungsional.

Namun hipotesis ini masih perlu dibuktikan.

Para partisipan juga akan dihubungi kembali setidaknya enam bulan ke depan untuk melihat seberapa lama efek pengobatan itu bertahan.

SOURCES: BBC
https://www.bbc.com/news/health-56373202