GORONTALO, KOMPAS TV - Pemerintah pusat berencana akan mengimpor beras satu juta ton beras di tengah stok beras surplus.
Namun jika impor beras tersebut terealisasi, Pemerintah Provinsi Gorontalo tidak akan menerima beras impor tersebut.
Dari data Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo kebutuhan beras di Gorontalo 10 ribu hingga 11 ribu ton perbulan, sementara stok beras saat ini sudah mencapai 19 ribu ton.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan, banyaknya stok beras ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo akan menolak jika beras impor masuk di Gorontalo.
"beras di Gorontalo Surplus, bahkan harga beras di Gorontalo rendah,jadi buat apa terima beras impor,kami tidak mau terima beras impor, kami mau konsumsi beras asli dari petani di Gorontalo, agar mereka punya pendapatan."
Surplus beras di Gorontalo juga di akui oleh Kepala Sub Drive Bulog Cabang Gorontalo Munafri Samsudin.
Menurutnya, stok beras di Gorontalo banyak karena selain hasil panen dari petani di Gorontalo, juga di pengarahi oleh beras daru luar daerah yang masuk ke Gorontalo.
" yang membuat kita surplus itu, hasil panen beras di Gorontalo itu berhasil, kedua banyak masuk beras dari luar daerah Gorontalo, sehingga beras dari daerah kita itu kurang terjual. "
Meski demikian, untuk mengantisipasi tidak terjadi penumpukan beras di tingkat petani Sub Drive Bulog Cabang Gorontalo juga membeli beras dari petani meskipun tidak dalam jumlah yang banyak.
#Impor Beras #Pemprov Gorontalo #Tolak Impor Beras