KOMPAS.TV - Umat Hindu di berbagai wilayah di Indonesia melakukan sembahyang Melasti jelang perayaan Nyepi.
Peserta yang hadir di pura jumlahnya pun dibatasi untuk mencegah kerumunan.
2 hari jelang perayaan Nyepi, sembahyang Melasti dilakukan umat Hindu di Lampung.
Sembahyang Melasti bermakna mensucikan diri. Namun upacara tahun ini berbeda.
Tidak ada berkumpul dengan jumlah massa yang banyak melainkan dibatasi dan dibagi dalam beberapa kelompok.
Di Pura Yayasan Sanggar Sekar Wawai Lampung, warga bergantian melakukan sembahyang Melasti agar bisa tetap aman dan nyaman beribadah di tengah pandemi.
Hal yang sama juga terjadi di Pura Balai Agung, Desa Mopuya, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Setiap desa di Kecamatan Dumoga Utara hanya bisa mengirimkan perwakilan saja untuk melakukan sembahyang Melasti di Pura.
Protokol kesehatan juga diterapkan dengan ketat di pura. Warga yang datang harus menggunakan masker dan tidak duduk berdekatan selama berada di dalam lingkungan pura.
Pawai ogoh-ogoh juga ditiadakan untuk mencegah kerumunan massa.
Di Semarang, Jawa Tengah rangakaian kegiatan Upacara Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1843 di Pantai Marina hanya di ikuti oleh puluhan umat Hindu.
Jumlah warga yang mengikuti upacara dibatasi agar bisa tetap menjaga jarak aman.
Meski demikian, upacara tetap berlangsung khusyuk. Warga tak lupa berdoa agar Indonesia bisa segera terbebas dari wabah penyakit dan pandemi corona.
Masa pandemi menjadi cobaan berat yang dirasakan masyarakat. Meski demikian, perayaan hari besar keagamaan tetap bisa terlaksana selama masyarakat bisa patuh menerapkan protokol kesehatan.
