SUMEDANG, KOMPAS.TV Imam, salah seorang korban selamat dari kecelakaan maut Bus Sri Padma Kecana menceritakan detik-detik menjelan jatuhnya bus yang ia tumpangi ke jurang di Tanjakan Cae, Sumedang.
Saat melewati turuna di tanjakan Cae, mobil tiba-tiba berjalan teralu kencang, bahkan menurutnya sang sopir pun dibuat panik.
"Iya,.. pas jalur menurun, pas belokan kalau nggak salah, itu kenceng. Kayaknya panik supirnya", ungkap Imam saat diwawancara Kompas TV (11/3).
Ia menambahkan, menjelang kecelakaan para penumpang hanya bisa pasrah saja. Seluruh pun penumpang panik. Bahkan tak sedikit di antara mereka yang terlempar.
"Penumpang hanya bisa pasrah aja, karena itu sudah terlalu kencang, kita semuanya panik, saya juga pegang anak saya terlempar", paparnya.
Imam menuturkan, pada saat perjalanan pulang bus yang ia tumpangi tersebut sempat mengeluarkan bau kampas rem.
Saat ia menanyakan kepada sopir perihal bau tersebut, sang sopir pun menjawab itu adalah kampas rem baru.
"Kita nggak ada kendala sebetulnya, mobil dalam keadaan prima. Tapi entah mengapa dalam perjalanan tercium bau. Saya tanyakan, ini kenapa mobil bau? Ini biasanya kampas remnya masih baru. Ya udah kalau gitu mah, berarti bagus lah nggak ada masalah. Itu terasa pas pulang", pungkasnya.
Akibat kejadian naas tersebut, sebanyak 27 orang dilaporkan meninggal dunia. Kini, Kementerian perhubungan tengah melakukan investigasi terhadap kecelakaan maut tersebut.