KPK Periksa 6 Orang Saksi Terkait Korupsi Pengadaan Lahan Rumah DP 0 di Jakarta

2021-03-11 333

JAKARTA, KOMPAS.TV - Peneylidikan kasus pengadaan lahan untuk program rumah DP 0 rupiah di Jakarta kembali berlanjut.

KPK hari ini (11/3) memanggil 6 orang sebagai saksi, termasuk dari Perumda Sarana Jaya.

Setelah menemukan sejumlah dokumen dari hasil penggeledahan di 4 titik di Jakarta kemarin, penyidik KPK memeriksa 6 orang saksi dari Perumda Sarana Jaya juga saksi yang berperan sebagai broker tanah.

Komisi Pemberantasan Korupsi masih menelusuri perkara dugaan kasus korupsi pengadaan lahan untuk rusun DP 0 rupiah.

Sebelumnya, KPK melakukan penggeledahan terkait dugaan tindak pindana korupsi pengadaan tanah di Munjul, Cipayung Jakarta Timur. Penggeledahan dilakukan di 4 lokasi berbeda.

Lokasi yang digeledah KPK yaitu Kantor Adonara Propertindo di Gandaria, Gedung Sarana Jaya, Jakarta Pusat dan 2 rumah kediaman pihak terkait dengan perkara ini,

Plt Juru Bicara KPK menyatakan dari proses penggeledahan yang dilakukan, penyidik menemukan dan menyita sejumlah dokumen terkait perkara.

Sementara itu, Yoory Pinontoan merupakan Direktur Utama PT Sarana Jaya yang resmi menjadi tersangka KPK dalam kasus pengadaan tanah untuk rumah DP 0 rupiah dari pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Setelah Yoory resmi ditetapkan sebagai tersangka, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemudian memutuskan untuk menonaktifkan dirinya dan menugaskan Direktur Pengembangan Pembangunan Sarana Jaya Indra Sukmono sebagai pelaksana tugas.

Menurut Juru Bicara KPK, Ali Fikri, di awal KPK hanya memiliki bukti berupa penggelembungan dana berupa pembelian tanah seluas 41.921 meter persegi.

Namun, saat ini KPK sudah mengantongi alat bukti yang cukup maka mereka segera menetapkan Yoory sebagai tersangka dan saat ini pihak KPK sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Free Traffic Exchange