JAKARTA, KOMPAS.TV - Tersangka kasus dugaan suap ekspor benur, Edhy Prabowo, membantah telah melakukan percakapan secara virtual lewat aplikasi Zoom dengan salah satu eksportir benih lobster.
Hal tersebut disampaikan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo, usai diperiksa di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (3/3/2021) sore.
Menurut Edhy, fasilitas percakapan daring Zoom tersebut ia gunakan untuk berkomunikasi dengan keluarga. Fasilitas Zoom sendiri disediakan oleh Rumah Tahanan (Rutan) KPK.
"Saya Zoom disitu sama keluarga dan anak-anak saya. Setelah selesai, kebetulan disitu ada ibunya Andrew, ya kan dia ngenalin saya dengan keluarganya. Sudah selesai kan, dan saya gak ngomong apa-apa. Saya gak kenal ada siapa disitu selain saya nyapa ibunya Andrew pas itu saja," ujar Edhy.
Edhy menegaskan bahwa aplikasi Zoom yang disediakan KPK sudah diatur sedemikian rupa, supaya hanya orang-orang yang terdaftar namanya saja, yang bisa berkomunikasi.
"Saya gak Zoom dengan orang lain wong untuk Zom itu diatur kan. Pertama saya bikin daftar dan gak sembarang. Jadi kalau namanya salah dengan daftar kita pun, gak dikasih," tutur Edhy.
Video Editor: Lisa Nurjannah