KOMPAS.TV - 2 Maret 2020 spekulasi bahwa Indonesia negara kebal corona berakhir.
Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga Depok menjadi dua kasus pertama corona di tanah air.
Padahal dunia sudah mulai gonjang-ganjing, sejak kasus pertama ditemukan di Wuhan, Tiongkok di penghujung 2019.
Sementara Indonesia, saat itu tak punya persiapan khusus menghadapi pandemi.
Kekhawatiran itu pun jadi kenyataan.
Hanya dalam 1 bulan, corona telah menyebar di 34 provinsi pada 9 April 2020.
Indonesia pun mengambil langkah drastis menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di 2 provinsi dan 21 kabupaten dimulai dari DKI Jakarta, pada 10 April 2020.
Kala itu, tak ada yang boleh keluar dari rumah di luar 8 sektor vital.
Perekonomian rakyat nyaris lumpuh dengan berbagai macam aturan pembatasan.
Harapan baru muncul setelah Indonesia ikut serta dalam uji coba vaksin corona buatan Sinovac yang dimulai pada Agustus 2020, di Bandung, Jawa Barat, yang hingga kini masih terus berjalan.
Pemerintah pun berlomba dengan negara lain untuk mendapatkan vaksin corona. Oktober 2020, pemerintah menargetkan kesiapan 270 juta dosis vaksin corona hingga kuartal 4 tahun 2020.
Tapi nyatanya, metode coba-coba yang dilakukan pemerintah saat merumuskan kebijakan penanganan pandemi yang terus berubah tak mampu menekan angka kasus corona terus melonjak.
November 2020, rumah sakit di sejumlah daerah, dipenuhi pasien corona. Sistem kesehatan Indonesia, hampir lumpuh.
Jika kita ingin pandemi segera berakhir, pemerintah tak bisa bekerja sendiri.
Selain dengan mengikuti vaksinasi untuk melindungi sesama, masyarakat juga tak boleh lengah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan agar tak ada lagi manusia Indonesia yang menjadi korban.
