KUDUS, KOMPAS.TV - Banjir yang terjadi sejak awal Februari lalu menggenangi ribuan rumah warga di Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Banjir yang disebabkan karena curah hujan tinggi dan adanya pendangkalan Sungai Jeratun Seluna yang melintasi Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati hingga saat ini belum juga surut.
Hal ini disebabkan karena debit air dari pegunungan Muria belum bisa keluar ke Sungai Wulan dan Juwana karena debit airnya masih tinggi, sehingga menggenangi ribuan rumah warga di 23 desa di enam kecamatan, di Kabupaten Pati, dan 10 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Kudus, yang berada di sekitar aliran Sungai Pemali Juwana.
Selain menggenangi pemukiman, banjir juga memutuskan akses jalan alternatif antar kabupaten, salah satunya jalan penghubung antara Kecamatan Jekulo Kudus dan Kecamatan Sukolilo Pati, sepanjang lebih dari lima kilometer masih tergenang banjir dengan ketinggian antara 20-50 dua sentimeter.
Hingga saat ini ratusan warga di Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati masih bertahan dibeberapa titik pengungsian, karena banjir belum juga surut. Namun sebagian warga masih banyak yang bertahan di rumah, karena beralasan menjaga ternak dan harta benda.
#Banjir #KabupatenKudus #KabupatenPati