SORONG, KOMPAS.TV - Akibat penyebaran virus korona yang semakin meningkat, mempengaruhi minimnya aktivitas masyarakat di luar, hal ini sangat berdampak bagi petani sayuran yang sulit mendapatkan pembeli, akibatnya usaha pertaniannya menurun drastis.
Penurunan pendapatan petani terjadi semenjak penyebaran virus korona di wilayah kota hingga kabupaten sorong. Harga sayuran yang biasa di jual Rp.12.000 turun menjadi Rp.5.000 perikatnya.
Petani mengaku bahkan hingga modal untuk membeli pupuk dan bibit sayur juga sulit diperoleh, akibat meruginya petani ditengah pandemi ini.
Akibat minimnya pendapatan petani sayuran di kabupaten sorong harus tetap berupaya, sehingga dapat memperoleh bibit untuk kembali bertani. Meruginya petani ini juga berdampak bagi kebutuhan ekonomi keluarganya.
Petani berharap adanya bantuan pemerintah seperti modal untuk pembelian bibit dan pupuk, untuk memperbaiki pendapatan mereka kembali.
#SorongPapuaBarat #DampakCovid19 #PetaniMerugi