SEMARANG, KOMPAS.TV - Imbas pandemi Covid-19 dapat menyentuh level terbawah yang membuat kebutuhan fisiologis seseorang terganggu. Hal tersebut dapat berpotensi munculnya kecemasan dan bahkan gangguan kejiwaan seseorang. Berdasarkan hasil survei layanan masyarakat di aplikasi Ruko Jiwa Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Amino Gondohutomo, Kota Semarang, kebanyakan masyarakat yang berkonsultasi mengeluhkan sakit kepala, tidak bisa tidur atau insomia, stress, dan suka marah-marah.
Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Amino Gondohutomo Kota Semarang Alek Jusran menyebut, banyak faktor yang membuat kondisi kejiwaan seseorang terganggu. Hal tersebut bisa disebabkan karena kehilangan pekerjaan, penurunan gaji, permasalahan keluarga, dan masih banyak lagi.
"Di Rumah Sakit Amino ini, selama pandemi kita harus memodifikasi, di mana kanal-kanal dengan medsos, kanal-kanal dengan WA, kita buka lebih lebar. Jadi salah satu aplikasi yang kita gunakan dan makin dimanfaakan oleh masyarakat adalah Ruko Jiwa, jadi dengan Ruko Jiwa ini masyarakat bisa mengakses, bisa self assessment, situasi kita atau situasinya seperti apa sih, tanpa harus datang, kemudian muncul komunikasi lanjutan, sehingga kalaupun kemudian dianggap perlu datang akhirnya masyarakat sudah yakin bahwa perlu pertolongan yang lebih intens" ujar Alek Jusran.
Selama pandemi, pelayanan jiwa di RSJD Amino Gondohutomo memodifikasi berbagai layanan terbuka secara luas di media sosial. Salah satunya melalui aplikasi Ruko Jiwa yang bisa digunakan dan dimanfaatkan masyarakat untuk berkonsultasi, guna mengetahui kondisi kejiwaan, tanpa harus datang ke rumah sakit jiwa.
#RukoJiwa #RSJDAminoGondohutomo #KotaSemarang