Kota Tangerang merupakan salah satu kota yang dipadati oleh warga keturunan Tionghoa. Banyak dari warga Tionghoa yang turut terdampak pandemi COVID-19.
Guna membantu meringankan beban mereka di masa pandemi ini, pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) hadir dengan memberikan Bantuan Sosial Tunai (BST) melalui PT Pos Indonesia (persero). BST merupakan bantuan tunai senilai Rp300 ribu yang diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang sudah terdata oleh Kemensos. BST ini kan diberkan kepada Keluarga Penerima Manfaat dengan penerima bantuan sebanyak 10 Juta KPM seluruh Indonesia.
BST dari Kemensos yang disalurkan PT Pos Indonesia ( persero) ini diterima dengan penuh rasa syukur oleh KPM.
Salah satunya Sujati, KPM warga Kelurahan Kedaung Baru, Kota Tangerang. Tahun sebelumnya, Sujati menerima bantuan dari kementerian sosial bantuan berupa beras. Di tahun 2021 ini mendapatkan bantauan BST, Dia mengaku BST yang diperolehnya sangat berarti.
Uang tersebut digunakannya sebagai modal untuk membuat kue sesuai permintaan pelanggan. Sehari-harinya, Sujati memang berdagang kue kering. Terkadang, dia berjualan siomay.
Sujati mengaku,menjelang Imlek, permintaan kue kering biasanya meningkat. Oleh sebab itu, dia menggunakan uang BST ini agar dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Bantuan yang diberikan ini sangat bermanfaat bagi saya dan para warga Tionghoa pada masa pandemi, yang belum tahu sampai kapan berakhir. Selama masih ada pandemi, tolonglah kami tetap mendapatkan BST ini, agar masyarakat yang ekonominya lemah seperti kami ini masih bisa memenuhi kebutuhan sehari hari," ujar Sujati.
Menjelang imlek ini, biasanya Sujati menyiapkan makanan yang disantap bersama keluarga besar. Namun berhubung saat ini sedang pandemi, Sujati tidak bisa leluasa mengunjungi keluarga.
"Jadi, tahun ini kami rayakan Imlek dengan seadanya saja," katanya.
Adalah Alfin Setiawan, seorang koordinator juru bayar Pos Indonesia Tangerang, yang bertugas meyalurkan BST di wilayah Neglasari, Benda, dan Pinang. Ia memastikan BST dikirimkan dan diterima langsung oleh KPM.
Dia juga menegaskan, bahwa bantuan yang dikirim dipastikan tepat sasaran dan tidak ada potongan. Penyaluran BST dilakukan melalui komunitas dan diantar langsung ke rumah KPM (door to door) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Sering kali merasa rasa haru melihat para KPM Tionghoa tampak bahagia saat menerima bantuan," ujar Alfin.
Menurutnya, BST ini sangat bermanfaat bagi para KPM. Terlebih, ada yang kena PHK dari pekerjaannya, dan ada yang tidak bisa berdagang karena kehabisan modal. Bantuan ini dapat meringankan beban pada saat pandemi seperti ini.
Sementara itu, Dirjen PFM Asep Sasa Purnama menyampaikan bahwa bantuan sosial tunai ini harus dimanfaatkan sebaik baiknya. Tentunya sesuai dengan syarat dan ketentuan terutama digunakan untuk membeli kebutuhan pokok. Artinya, bantuan ini tidak boleh digunakan untuk membeli rokok, apalagi minuman keras, dan barang barang lainnya yang tidak bermanfaat.
Di tempat lain, Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia, Charles Sitorus, menegaskan komitmen Pos Indonesia untuk memastikan seluruh penyaluran BST dilakukan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, sesuai anjuran pemerintah. Tentu tujuannya untuk mencegah penyebaran dan naiknya angka kasus positif Covid-19.
"Kami pernah menerapkan protokol kesehatan yang lengkap. Seluruh alat pelindung diri (APD) digunakan. Biasanya, di tempat yang jumlah kasus positif covid-19 tinggi. Kami istilahkan zona hitam," kata Charles Sitorus.
Sepanjang 2020, sebanyak 97% KPM telah menerima BST yang disalurkan oleh PT Pos Indonesia di seluruh wilayah hingga pelosok Nusantara. Pada 2021, diharapkan bisa mencapai 100%.
"Keinginannya sih 100 persen ya. Tapi bergantung pada situasi di lapangan dan kesempurnaan data," pungkas Charles Sitorus.
Pandemi masih berlangsung, dan harapan harus tetap tersemat.
Pos Indonesia yang menjadi salah satu garda depan dalam penyaluran bantuan sosial yang digulirkan pemerintah, berkomitmen kuat untuk bisa menjalankan amanah pemerintah dan bisa membantu warga terdampak Covid-19 terutama dampak ekonomi yang melemahkan semua sendi kehidupan.
Warga Tionghoa Tangerang Dapat BST di Tahun Baru Imlek