KNKT Beberkan Laporan Awal Investigasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182

2021-02-10 1,015

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan awal penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182. Sebelumnya KNKT pada 22 Januari 2021 sudah berhasil mengunduh data Flight Data Recorder (FDR) yang berisi 370 parameter dan rekaman penerbangan selama 27 jam atau 18 kali penerbangan termasuk penerbangan yang alami kecelakaan.



KNKT mengungkap kondisi dan saat-saat terahir pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebelum jatuh di sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta pada 9 Januari 2021. Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, pesawat berangkat dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB. FDR mencatat bahwa pada ketinggian 1.980 kaki, autopilot mulai aktif atau engage



FDR mencatat bahwa pada ketinggian 1.980 kaki, autopilot mulai aktif atau engage. Masalah pada pesawat Boeing 737-500 itu bermula saat mencapai ketinggian 8.150 kaki. Pada ketinggian 8.150 kaki, throttle atau tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur. Tenaga mesin atau putaran mesin juga ikut berkurang, sedangkan mesin sebelah kanan tetap," tuturnya. Pada pukul 14.38.51 WIB, karena kondisi cuaca, pilot kemudian meminta kepada pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk berbelok ke arah 75 derajat.



Saat itu, ATC memberikan izin. ATC juga memperkirakan perubahan itu akan menyebabkan pesawat SJ 182 akan bertemu pesawat lain, yang berangkat dari bandara yang sama di Bandara Soekarno-Hatta, dengan tujuan yang sama, yaitu Pontianak. Maka SJ 182 diminta berhenti naik di ketinggian 11.000 kaki. Pada pukul 14.39.47 WIB, pesawat mulai berbelok ke kiri saat melewati ketinggian 10.600 kaki dan berada di 46 derajat. Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur, atau throttle kiri bergerak mundur, yang kanan tetap. 



ATC kemudian memberi instruksi untuk naik ke ketinggian 13.000 kaki. Pilot sempat menjawabnya pada pukul 14.39.59 WIB. Ini adalah komunikasi terakhir yang terekam di rekaman komunikasi pilot di ATC Bandara Soekarno Hatta. FDR kemudian merekam bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mencapai ketinggian tertinggi 10.900 kaki pada pukul 14.40.05 WIB. Setelah ketinggian ini pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif atau disengage, arah pesawat pada saat itu adalah 016 derajat. Saat itu, Nurcahyo mengatakan bahwa throttle sebelah kiri semakin berkurang, sedangkan yang bagian kanan tetap. FDR mencatat aktivitas terakhir pesawat pada pukul 14.40.10. Saat itu autothrottle mulai tidak aktif dan pesawat dalam keadaan menunduk. Sekitar 20 detik kemudian flight data recorder mulai berhenti merekam.
KNKT Beberkan Laporan Awal Investigasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182

Free Traffic Exchange