JAKARTA, KOMPAS.TV - Imbauan pemerintah agar ibadah tahun baru China dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat berdampak pada penurunan penjualan pernak pernik Imlek.
Penurunan penjualan diperparah dengan kondisi daya beli masyarakat yang sedang tak baik karena pandemi.
Rini terpaksa menurunkan harga jual pernak-pernik imlek yang ia jajakan di tokonya. Maklum saja, penjualan seret tahun ini karena pandemi covid-19.
Padahal di tahun-tahun sebelumnya, 1 hingga 2 pekan sebelum pandemi, penjualan perlengkapan imlek amat moncer.
Kini, dibanding tahun tahun lalu, penjualan perlengkapan imlek turun 75 persen.
Penyebabnya tak hanya karena keramaian dilarang, namun juga karena daya beli masyarakat sedang tak baik.
Kondisi tak jauh berbeda juga terjadi di medan sumatera utara. Tak ada lagi keriuhan pembeli di toko yang menjual Hio, di Jalan TB Simatupang Medan ini.
Toko sepi, pekerja pun tak memproduksi Hio sebanyak tahun lalu.
Pada masa normal, produksi Hio bisa mencapai lima ribu batang, namun ditengah pandemi ini, menurun drastis hingga tujuh puluh persen, hanya sebanyak lima ratus batang saja. Para perajin Hio ini juga memproduksi hanya sesuai pesanan yang masuk.
Pemerintah tahun ini mengimbau agar ibadah di Hari Raya Imlek dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Agar tahun baru Cina yang dirayakan tanggal 12 Februari mendatang, tak menjadi sumber kluster penyebaran covid-19.