Salah satunya, Kalis Nirbaya seoarang siswa kelas dua SD Sanjaya Tritis, Dukun Turgo, Sleman. Kalis Nirbaya sudah berada di pengungsian selama kurang lebih 13 hari mengikuti orang tuanya di barak Purwobinangun, Sleman, Yogyakarta. Ia bersama ratusan warga lainnya mengungsi untuk menghindari erupsi gunung merapi yang dalam beberapa waktu terakhir ini menunjukkan peningkatan aktivitas.
Berada di barak pengungsian tentu tidaklah senyaman tinggal di rumah sendiri. Seperti anak-anak SD se usianya, Kalis mengisi hari-hari di pengungsian dengan bermain dan belajar. Kalis mengungkapkan di barak pengungsian ini permainan dan buku-buku bacaan masih kurang dan harus berebut dengan temannya. Kalis menulis surat untuk presiden. Ia berharap Presiden Jokowi mengirimkan bantuan berupa buku bacaan dan buku tulis agar tetap bisa belajar di barak pengungsian.
Meskipun Jokowi belum bisa hadir, sebagai gantinya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga datang di hari terakhir dirinya berada di barak. Sementara itu Menteri PPPA Bintang Puspayoga saat melakukan peninjauan ke barak Purwobinangun mengungkapkan kondisi pengungsi perempuan maupun anak mendapatkan perhatian yang sangat baik dari pemerintah setempat maupun relawan. Bintang juga mengaku sengaja datang ke barak salah satunya lantaran melihat informasi mengenai surat yang dituliskan oleh Kalis untuk Presiden Jokowi. Metro TV/ Agus Utantoro. Sumber foto: Lana Arif Erlangga
Kisah Anak Pengungsi Merapi Tulis Surat untuk Jokowi